Pages

"... kenangan yang tertinggal di ruangan itu"


Sabtu, 13 oktober 2012

Angka 13 tidak menyurutkan niat kami untuk merapikan ruang MBRASS hari itu. Yap! Sabtu pagi itu beberapa dari kami datang ke sekolah untuk merapikan, sekaligus membersihkan ruang MBRASS. Di hari itu juga ada rapat orang tua di gedung serba guna (menza) yang membicarakan tentang beberapa urusan sekolah. Oke, balik lagi tentang hal-hal yang terjadi saat merapikan ruang MBRASS.

Pagi itu sekitar jam 10, kami berkumpul di sekitar ruang MBRASS yang berada di lantai 4. Sambil menunggu yang lain, kami melihat mobil besar untuk mengangkat besi-besi besar ke lantai 5 di depan Masjid DU.
     “Itu buat apaan?”
     “Buat ngangkat besi-besinya 
     ke lantai 5. Kan lantai 5
     mau dibuat hall.”
...
30 menit berlalu dengan cepat seiringnya percakapan tentang lantai 5 yang akan segera dibuat hall itu. Kami semuanya sudah berkumpul. Walaupun hanya beberapa karena yang lain berhalangan untuk datang, hari itu kami selesai merapikan dan membersihkan ruang MBRASS.
     Dimulai dengan memindahkan alat-alat marching ke sebelah ruang marching, kelas x-1 & x-2.
     “Ayo semangat! Semangat!” seseorang berceletuk ria sebelum mulai membantu yang lain.
...
Haaah ! Akhirnya semua alat sudah dipindahkan, dan ruang MBRASS tampak kosong. Nah, saat kami memindahkan barang-barang yang ada di ruang MBRASS, kami menemukan sesuatu yang amazing. Di antaranya adalah :
  • Rok abu-abu
  • Pot dengan tanah yang berantakan
  • Topi gaul
  • Sweater cewek
  • Papan untuk melempar panah
  • Radio 2 buah
  • Jam dinding 3 buah
Nah, saat ruang MBRASS kosong, beberapa diantaranya mengepel lantai, dan sisanya ada yang mengelap alat, merapikan kostum dan bendera. Saat mengepel lantai ruang MBRASS, tampak 1 cewek yang terlihat sangat antusias untuk melakukan pengepelan lantai (halah pengepelan...).
     “Biasa... di rumah ga pernah ngepel, jadi norak deh sekarang. Wakakakak”
     “Iya gila, tadi gue liat dia bawa ember mukanya seneng banget ahahaha.”
     “Apaan sih lu. Gua mau kurus nih.”
Ruang MBRASS sudah dipel. Dan sambil menunggu lantai kering, kami melakukan tindakan yang luar biasa. Seperti... Salah satu dari kami mencoba memakai sepatu cewek, dan berjalan ala model. Dan setelah itu all of us berteriak...
     “Aaah, gue aus nih. Tumben banget yang lain pada bawa botol minum yang kecil.”
      ...
     “Laper nih gile. Delivery mekdi dong bree.”
     ...
     “Ngantuk gua. Pengen tidur rasanya.”
       ...
     “HP gue lobet. Ada yang bawa charger ga? Pinjem dooong!”
       ...
Walaupun teriaknya tidak bersamaan, tetapi itulah kami saat itu. Lapar, haus, ngantuk, hape lobet...
...
      “Eh wey, ubinnya udah kering tuh. Pindahin alatnya yuk ke ruang MBRASS.”
      “Yuk ah.”
      “Gila mager duluan gue ngeliat alatnya banyak banget.”
      “Sama ahahaha”
      “Ayok dong ah jangan gabut lu hhh”
1...2...3...
AKHIRNYA SEMUA ALAT SUDAH DIPINDAHKAN KE RUANG MBRAS.
Sekitar jam 2 kami selesai merapikan ruang MBRASS.
...
Yap itu lah yang kami lakukan hari sabtu lalu. Selain bersihnya ruangan yang kami dapat, kami juga mendapatkan kenangan yang tertinggal di ruangan itu. Mulai dari tulisan yang ditulis di kertas/pos it yang ditempelkan di dinding, bingkai foto dengan foto angkatan yang terdahulu, dan lain-lain.
Sampai jumpa di post selanjutnya!
WE’VE GOT THE POWER OF MBRASS SIXTY EIGHT!

FOLLOW US!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to ""... kenangan yang tertinggal di ruangan itu""

Posting Komentar